Menjadi Blogger : Dari Goresan Tinta Menjadi Jejak Digital yang Berarti
Berawal dari gemar menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar, saya menikmati setiap kata yang terangkai dengan indah menjadi sebuah kalimat, paragraf hingga cerita. Saya ingat waktu kelas 6 SD, guru Bahasa Indonesia memanggil ke depan kelas untuk membacakan karangan setelah masa libur sekolah usai. Jadi waktu itu kami sering diminta membuat cerita apa yang dilakukan ketika kami liburan sekolah, apakah di rumah aja, apa diajak piknik dan sebagainya. Menurutnya, saya menuliskan cerita dengan menarik serta ada beberapa contoh kalimat yang bisa menjadi contoh pelajaran Bahasa Indonesia seperti SPOK. Sejak itu saya semakin semangat untuk menulis. Masuk SMP, karena sebagai siswa baru pindah sekolah maka saya tidak punya banyak teman. Mengisi waktu istirahat atau jam pelajaran kosong, saya memilih bercengkerama dengan ratusan buku yang tersusun di Perpustakaan. Saya mulai menyukai novel karya Armijn Pane. Kemudian saya coba membuat karangan bergaya “Armijn Pane” saat pelajaran ...